Rahasia Budidaya Anggrek Dendrobium yang Menghasilkan Untung Jutaan Rupiah!


Anggrek Bulan

Budidaya bunga anggrek jenis Dendrobium di daerah Bogor pada tahun 1999 memperlihatkan hasil yang menjanjikan dari segi produksi dan ekonomi. Luas lahan budidaya yang digunakan dalam analisis ini adalah 1,25 m x 12 m, dengan setiap pot memiliki potensi menghasilkan 2-3 tangkai bunga.

Berdasarkan analisis, anggrek Dendrobium dalam pot mulai berbunga pada usia 3-5 bulan dan siap dipanen sebagai bunga potong pada usia 6-7 bulan, dengan masa panen optimal mencapai 4 kali. Panen kedua hingga keempat terjadi pada periode setelah usia 8 bulan, dengan setiap tangkai bunga memuat 10-15 kuntum bunga.

Analisis Biaya Produksi

Biaya produksi budidaya anggrek Dendrobium terdiri dari beberapa komponen penting, yaitu bibit, perlengkapan, dan pupuk. Berikut adalah rincian biaya yang diinvestasikan dalam usaha ini:

1. Biaya Bibit

  • Bibit: 8 botol @ Rp. 40.000,-
  • Total: Rp. 320.000,-
  • Akar pakis: 5 ikat (42 lempeng/ikat)
  • Estimasi Biaya: Rp. 75.000,-

2. Biaya Perlengkapan

  • Arang: 80 kg @ Rp. 1.250,-
  • Total: Rp. 100.000,-
  • Pot ukuran 15 cm: 400 buah @ Rp. 750,-
  • Total: Rp. 300.000,-
  • Gandasil: 2 pak @ Rp. 7.500,-
  • Total: Rp. 15.000,-
  • Kerangka: 1 unit bambu
  • Estimasi Biaya: Rp. 150.000,-

3. Biaya Pupuk

  • Furadan: Estimasi Biaya: Rp. 20.000,-
  • Azodrin: 1 botol
  • Estimasi Biaya: Rp. 12.500,-
  • Pupuk Urea: 5 kg @ Rp. 2.000,-
  • Total: Rp. 10.000,-
  • NPK: 2,5 kg @ Rp. 2.000,-
  • Total: Rp. 5.000,-

Jumlah Biaya Produksi: Rp. 5.207.000,-

Pendapatan dan Keuntungan

Dengan asumsi satu pot menghasilkan 3 tangkai bunga dengan 10 kuntum bunga per tangkai, dan harga per kuntum bunga mencapai Rp. 750,-, maka total pendapatan yang diperoleh dari 400 pot adalah sebagai berikut:

Pendapatan: 3 tangkai x 10 kuntum x 400 pot x Rp. 750,-
Total Pendapatan: Rp. 9.000.000,-

Keuntungan: Rp. 9.000.000,- - Rp. 5.207.000,-
Total Keuntungan: Rp. 3.793.000,-

Parameter Kelayakan Usaha

Rasio output/input dihitung sebagai berikut:

Rasio Output/Input = Total Pendapatan / Total Biaya Produksi
= Rp. 9.000.000,- / Rp. 5.207.000,-
= 1,73

Dari analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya anggrek Dendrobium memiliki rasio output/input sebesar 1,73, yang menunjukkan bahwa usaha ini menguntungkan dan layak untuk dijalankan.

Gambaran Peluang Agribisnis

Usaha budidaya anggrek ini sangat prospektif dan memiliki potensi pengembalian modal dalam waktu kurang lebih 8 bulan sejak penanaman. Jika penjualan dimulai dari sejak dalam botol, maka biaya operasional dapat ditekan lebih rendah.

Selain itu, permintaan bunga potong dalam negeri per tahun untuk berbagai jenis anggrek diperkirakan mencapai sekitar 5 juta tangkai. Permintaan ini belum termasuk kebutuhan komoditas ekspor, sehingga peluang agribisnis anggrek Dendrobium masih terbuka lebar dan menjanjikan prospek keuntungan yang baik.

Standar Produksi

Standar produksi meliputi klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan, dan pengemasan.

Standar mutu bunga anggrek potong di Indonesia, seperti diatur dalam SNI 01-3171-1992, mengacu pada beberapa kriteria penting untuk memastikan kualitas produk yang konsisten. Kriteria ini meliputi penampilan fisik bunga, jumlah kuntum, panjang tangkai, dan kondisi umum bunga. Bunga harus bebas dari kerusakan yang disebabkan oleh serangga, jamur, atau kerusakan mekanis, dan disusun dengan baik dalam setiap tangkai.

  1. Klasifikasi Mutu: Penentuan kualitas bunga berdasarkan beberapa parameter seperti panjang tangkai, jumlah bunga per tangkai, jumlah kuncup, dan kondisi fisik bunga.
  2. Syarat Mutu: Persyaratan yang harus dipenuhi oleh bunga anggrek potong untuk masuk ke dalam kategori mutu tertentu. Ini mencakup kriteria penampilan fisik dan kondisi bunga, seperti warna, kesegaran, dan tingkat kerusakan akibat serangga atau penyakit.
  3. Cara Pengambilan Contoh: Prosedur pengambilan sampel bunga untuk pengujian kualitas. Ini memastikan bahwa sampel yang diambil representatif dan mampu menggambarkan kondisi keseluruhan lot bunga yang diproduksi.
  4. Cara Uji: Metodologi yang digunakan untuk menguji kualitas bunga anggrek potong. Ini mencakup teknik pengukuran panjang, penghitungan jumlah kuntum, dan pemeriksaan kondisi bunga secara organoleptik.
  5. Syarat Penandaan: Ketentuan untuk pelabelan dan penandaan pada kemasan bunga anggrek potong, termasuk informasi tentang varietas, mutu, dan asal bunga
  6. Pengemasan: Pedoman tentang bagaimana bunga anggrek potong harus dikemas untuk mempertahankan kualitas selama transportasi dan penyimpanan, serta memastikan keamanan produk sampai ke tangan konsumen.

Klasifikasi dan Standar Mutu

Bunga anggrek potong diklasifikasikan berdasarkan jenis dan mutu:

a. Aranthera James Storie

  1. Panjang tangkai:
    • Mutu I: 75 cm
    • Mutu II: 67,5 cm
    • Mutu III: 60 cm
  2. Minimum jumlah bunga:
    • Mutu I: 7
    • Mutu II: 6
    • Mutu III: 6
  3. Minimum jumlah kuncup:
    • Mutu I: 2
    • Mutu II: 2
    • Mutu III: 2
  4. Minimum jumlah cabang:
    • Mutu I: 3
    • Mutu II: 2
    • Mutu III: 1
  5. Susunan bunga dalam tangkai:
    • Mutu I: lengkap
    • Mutu II: lengkap
    • Mutu III: lengkap
  6. Bunga rusak karena serangga/jamur/mekanis:
    • Mutu I: tidak ada
    • Mutu II: tidak ada
    • Mutu III: tidak ada

b. Arachnis Maggie Oei

  1. Panjang tangkai:
    • Mutu I: 60 cm
    • Mutu II: 42,5 cm
    • Mutu III: 32,5 cm
  2. Minimum jumlah bunga:
    • Mutu I: 8
    • Mutu II: 8
    • Mutu III: 8
  3. Minimum jumlah kuncup:
    • Mutu I: 2
    • Mutu II: 2
    • Mutu III: 2
  4. Susunan bunga dalam tangkai:
    • Mutu I: lengkap
    • Mutu II: lengkap
    • Mutu III: lengkap
  5. Bunga rusak karena serangga/jamur/mekanis:
    • Mutu I: tidak ada
    • Mutu II: tidak ada
    • Mutu III: tidak ada

c. Oncidium Golden Shower

  1. Panjang tangkai:
    • Mutu I: 67,5 cm
    • Mutu II: 60 cm
    • Mutu III: 35 cm
  2. Minimum jumlah bunga:
    • Mutu I: 7
    • Mutu II: 7
    • Mutu III: 7
  3. Minimum jumlah kuncup:
    • Mutu I: 5
    • Mutu II: 5
    • Mutu III: 5
  4. Minimum jumlah cabang:
    • Mutu I: 9
    • Mutu II: 7
    • Mutu III: 7

Pengambilan Contoh

Contoh bunga anggrek diambil secara acak dari jumlah kemasan terkecil dalam lot, dengan rincian sebagai berikut:
  • 1 contoh untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot 1 - 3.
  • 3 contoh untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot 4 - 25.
  • 6 contoh untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot 26 - 50.
  • 8 contoh untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot 51 - 100.
  • 10 contoh untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot 101 - 150.
  • 12 contoh untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot 151 - 200.
  • 15 contoh untuk jumlah kemasan terkecil dalam lot lebih dari 201.

Petugas pengambil contoh harus memiliki pengalaman atau telah dilatih, serta terikat dalam suatu badan hukum.

Pengemasan

a. Cara Pengemasan

Pangkal tangkai bunga anggrek potong dimasukkan ke dalam tube berisi cairan pengawet atau dibungkus dengan kapas, lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik berisi cairan pengawet. Selanjutnya, bunga dikemas dalam kotak karton atau kemasan lain yang sesuai.

b. Pemberian Merek

Bagian luar kemasan diberi tulisan:

  1. Nama barang atau varietas anggrek.
  2. Jenis mutu.
  3. Nama atau kode produsen/eksportir.
  4. Jumlah isi.
  5. Negara atau tempat tujuan.
  6. Produksi Indonesia.

0 Comments

Post a Comment