Dari Konflik ke Harmoni: Petualangan Wisata Ekologis di Sarah Deu dan Lhok Jawa Ulu Masen

Gajah Sumatra di CRU Sampoiniet, Aceh Jaya. (Wikipedia/Ulu Masen

Wisata Aceh - Bagi Anda yang berjiwa petualang, Lhok Jawa adalah destinasi yang akan memanjakan jiwa dan raga. Terletak di kaki kawasan ekosistem Ulu Masen, tempat ini adalah surga tersembunyi yang menawarkan sejuta nuansa pegunungan yang mempesona.

Lhok Jawa, sebuah daerah aliran sungai yang belum terlalu dikenal wisatawan domestik, namun sudah sering dikunjungi oleh turis mancanegara. Aliran sungai yang deras menggoda setiap pengunjung untuk menguji nyali dan keahlian berenang atau mencoba arung jeram kecil-kecilan. Keindahan sungai ini juga dimanfaatkan warga lokal di permukiman Ligan, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, untuk mandi, bercengkrama, hingga mengail ikan.

"Di sini dengan mudah kita bisa mendapatkan Ikan Keureuleng, yakni ikan yang memang menjadi ciri khas sungai pantai barat Aceh," ujar Hendri, warga Desa Ie Jeureungeh, Ligan. Menurut Hendri, di hulu sungai, ikan-ikan berukuran besar dengan daging lezat sering ditemukan. Ikan Keureuleng, bagi masyarakat lokal, konon adalah makanan para bangsawan dan raja-raja.

Menyusuri Keindahan Lhok Jawa-Ulu Masen

Turun dari tempat pemandian Lhok Jawa, pengunjung akan menemukan pos Conservation Response Unit (CRU) Sarah Deu. Pos ini adalah pusat konservasi gajah yang juga menjadi tempat menginap wisatawan yang ingin menikmati kemolekan hutan di kaki Pegunungan Ulu Masen. Lima ekor gajah jinak di pos ini menjaga keseimbangan hutan dan bertugas sebagai 'polisi' untuk mengusir gajah liar yang mengganggu desa-desa sekitar.

"Gajah-gajah jinak ini tidak hanya bekerja di desa-desa dekat pos, tetapi juga di hampir seluruh hutan di Kabupaten Aceh Jaya," jelas Fendra, koordinator CRU Sampoiniet dari Fauna Flora Internasional (FFI) Indonesia. Sarah Deu dulunya adalah medan konflik antara manusia dan gajah, namun kini disulap menjadi kawasan konservasi dan destinasi wisata alam yang meminimalkan konflik.

Menikmati Keindahan Alam dan Edukasi Lingkungan

Sarah Deu juga difungsikan sebagai kawasan edukasi bagi warga untuk menjaga lingkungan. Wisatawan bisa menikmati suasana hutan dengan berjalan-jalan ditemani gajah-gajah jinak. "Track menuju kawasan Rangkoh memungkinkan wisatawan mengitari hutan dengan menunggangi gajah selama dua jam, menikmati pemandangan pohon-pohon besar dan tumbuhan langka," ujar Muhadi, asisten mahout di Sarah Deu.

Bagi yang ingin lebih berpetualang, menginap di hutan adalah pilihan yang menarik. "Setelah menginap di hutan, keesokan harinya wisatawan bisa kembali ke pos dan menikmati air sungai yang sejuk dan alami," tambah Muhadi. Kawasan ini memang belum dibangun fasilitas wisata, untuk menjaga kealamian dan menawarkan pengalaman menikmati alam yang benar-benar murni.

Rute dan Akses Menuju Lhok Jawa

Rute lain yang juga menarik adalah air terjun SP V, yang ditempuh dengan sepeda motor 2 tak dan berjalan kaki. "Rute ini berakhir di air terjun SP V, dan rasa penat akan hilang seketika saat tiba di lokasi," jelas Rizal, pemandu wisata di CRU Sarah Deu.

Menuju Lhok Jawa memang gampang-gampang susah. Lokasi ini dapat dijangkau dengan angkutan umum jenis minibus L-300 atau kendaraan sewaan. Terletak lebih dari 100 kilometer ke arah barat dari Kota Banda Aceh, perjalanan dua jam menuju lokasi ini akan disuguhi pemandangan pegunungan dan laut biru yang mempesona.

Jika Anda ingin menguji adrenalin dengan menyusuri hutan bersama gajah jinak, kunjungilah Sarah Deu dan Lhok Jawa di Sampoiniet, Aceh Jaya. Di sini, petualangan dan keindahan alam menanti untuk dinikmati.

0 Comments

Post a Comment